Diri kita dikira beruntung ketika Bertutur, Diam, Termenung dan semasa Bergerak.Bagaimana dikira beruntung?
Ketika dalam keadaan bertutur dan dia tidak ada menceritakan tentang Allah dan bercerita tentang kebaikan akhirat, maka hidupnya sia-sia.
Ketika dalam keadaan diam dan dia tidak mengingati Allah maka jiwa dan dirinya sebenarnya kosong.
Ketika dalam keadaan termenung dan dia tidak mengambil iktibar atau pengajaran tentang kebesaran Tuhannya maka dia sebenarnya hidup dengan penuh kelalaian.
Ketika dalam keadaan gerak langkahnya dan tidak menunjukkan hidupnya sebagai seorang hamba Allah maka dirinya dipenuhi dengan kerugian.